Chef Rachma Nur Devianti STP dan Chef Anastasia Kristien STP Apresiasi Masakan Hasil Kreasi Mahasiswa
SETELAH mengikuti praktik masak
Makanan Asia (Asian Food) selama
empat hari, Selasa (30/08/2016)
hingga Jumat (03/09/2016), delapan mahasiswa D3 Prodi Perhotelan Konsentrasi
Culinary (Advanced Culinary Class) Akpar
Majapahit diminta membuat kreasi masakan Asia yang bercitarasa tinggi oleh chef Rachma Nur Devianti STP dan chef Anastasia Kristien STP, dosen Advanced Culinary Class.
Ujian praktik masak yang dihelat pada Senin (05/09/2016), ini setelah
sebelumnya mereka mengikuti teori dan praktik memasak dengan membuat tujuh
resep masakan bertajuk Asian Food Berbasis
Bakso (Meat Ball) di Dapur Culinary 2 Lantai 3 Gedung
Graha Tristar Jl Raya Jemursari No. 244 Surabaya.
Menurut chef Rachma, tujuh resep masak Asian
Food berbasis bakso (meat ball) yang baru saja diajarkan kepada mahasiswa
selama empat hari adalah bakso sapi kres, bakso sapi murah meriah, kekyan
standar ekonomi, bakso udang imitasi, barbeque (BBQ) chicken wing frozen, bakso seafood udang ekonomis dan bakso seafood
cumi ekonomis.
”Nah, pada hari Senin
(05/09/2016), kemarin, setiap mahasiswa kami uji membuat satu resep masakan
baru hasil kreasi mereka sendiri. Ujian itu untuk mengukur seberapa jauh atensi
mahasiswa dalam perkuliahan sepekan lalu,” tutur chef Rachma, di sela-sela kesibukannya menjaga ujian praktik masak
mahasiswa bersama chef Anastasia di kelas
Advanced Culinary, Senin (05/09/2016).
Sebelum ujian dihelat, pihaknya
juga membekali mahasiswa tentang bagaimana teknik memasak sesuai kompetensi
profesi di industri pariwisata dan perhotelan. Dengan demikian pada saat mereka
terjun di dunia industri, tidak lagi canggung atau bingung bagaimana
mengimplementasikan ilmunya di lapangan.
Untuk itu dirinya selalu
menekankan kepada mahasiswa untuk memperhatikan aspek manajemen waktu sejak
mempersiapkan bahan masakan, saat memasak hingga menyajikannya kepada
tamu. Diakuinya jika hal ini merupakan tantangan berat bagi para chef pemula. Makanya resep masakan harus dikuasai betul sejak di
bangku perkuliahan seperti yang Anda implementasi saat ujian kemarin.
Dalam ujian praktik masak
itu ada empat penilaian yakni citarasa (tekstur dan rasa), penampilan,
kebersihan dan kreativitas. Dosen penguji juga membagikan formulir yang harus
diisi mahasiswa seusai memasak. Formulir itu isinya antara lain nama mahasiswa,
nama masakan yang dibuat, bahan yang dipergunakan dan bagaimana cara memasak
hingga menyajikannya.
Peserta ujian praktik masak kemarin
diikuti delapan orang. Delapan mahasiswa
yang mengikuti ujian kreasi masakan Asian
Food berbasis bakso (meat ball)
adalah Marco Guilliano, Angelina Xaveria
Sandra Dewi, Yori Yonathan Cipta, Edwin Teguh Prakoso, Stevanus Adiprawiro
Sugondo, Charolin Johannes, Fandy Indera dan Yori Adheri.
Marco, sapaan akrab Marco
Guilliano, menyodorkan kreasi masakan berjudul Churros Meat Ball Barbeque (BBQ)
Sauce. Untuk mengkreasi masakannya itu, Marco membuat sauce-nya lebih dulu.
Selanjutnya, ia mem-blender daging dan bumbunya, baru kemudian membuat churros. Churros seukuran jari telunjuk itu lalu digoreng sampai matang.
Untuk mem-platting-nya, Marco menyiapkan piring datar
dan menyusun churros sedemikian rupa
setengah berdiri mengerucut dan sauce-nya
dihiaskan di piring itu. Wow keren…!
Sedangkan Angelina Xaveria
Sandra Dewi, yang biasa disapa Angel itu mengangkat kreasi masakan bertajuk Burger Meat Ball with Tomato Conchasse &
Mozzarella dalam ujian praktik masak kali ini.
Dalam hal ini, Angel membuat
adonan bakso-nya yang dibentuk kotak lebih dulu. Bakso kotak itu dalamnya diisi
keju mozzarella. Roti tawar dibentuk kotak-kotak kecil berukuran 5x5 cm2,
permukaan atasnya dikasih sauce, daun
selada dan irisan bakso dengan ukuran
senada sehingga terbentuklah burger mini yang cantik.
Berbeda dengan Marco dan
Angelina, Yori Yonathan Cipta mengangkat
judul masakan Modern Meat Ball (isi
daun selada, su’un dan caviar berupa butiran
kecil berwarna merah). ”Masakan ini asli kreasi saya dan belum
ada café-café maupun resto di Surabaya yang jual resep ini,” ujar Yori Yonathan,
panggilan akrabnya usai ujian.
Langkah pertama Yori membuat
Modern Meat Ball adalah membuat
adonan bakso daging sapi kemudian dibentuk bulat dengan diameter 5-7 cm. Bakso
itu selanjutnya dibelah menjadi dua bagian. Belahan bakso itu kemudian diambil
dalamnya, kemudian dalamannya diisi dengan daun selada, su’un dan ditaburi
caviar.
Tomato
sauce baru diaplikasikan
oleh Yori Yonathan Cipta saat menghias Modern Meat Ball, sehingga penampilan
masakan hasil kreasinya terlihat luar biasa saat disajikan diatas piring datar.
Sementara itu Edwin Teguh
Prakoso memberikan judul kreasi masakannya Fish
Ball in Bread with Tomato Conchasse. Tampilan masakan kreasi Edwin ini mirip
banget dengan pastel. Bahan isinya
berupa pentol bakso dari ikan yang sudah dibumbui, sedangkan bahan kulitnya
sendiri terbuat dari roti tawar.
Sebelum disajikan, Fish Ball in Bread with Tomato Conchasse
kreasi Edwin ditaburi tepung bumbu kremesan lalu digoreng lebih dulu sampai
matang. Selanjutnya, makanan hasil
kreasi Edwin tersebut di-platting di
atas piring datar.
Demi mempercatik “pastel” ala
Edwin itu lalu dipotong menjadi dua bagian, ditata dan di-garnish dengan tomato
conchasse sedemikian rupa agar penampakannya kian menarik dan terkesan
mewah.
Berikutnya adalah resep
masakan Asia kreasi Stevanus Adiprawiro Sugondo, yang berjudul Fire Meat Ball Level 3. Stevanus,
demikian ia biasa disapa, sengaja membuat olahan pentol bakso bercitarasa pedas
sampai level tiga, meski dirinya sendiri bukan penyuka makanan bercitarasa
pedas.
”Ini merupakan tantangan berat
saya. Namun itu tak membuat saya galau koq. Sebaliknya kenyataan ini yang mesti
saya hadapi,” terang Steve, kepada kru www.culinarynews.info,
disela kesibukannya menyiapkan bahan masakan Fire Meat Ball Level 3 untuk ujian praktik, kemarin.
Sedangkan Charolin Johannes
menampilkan kreasi andalannya yakni Noodle
Cheese Meat Ball Siram Kuah Bakso. Mahasiswi berparas cantik ini langsung
tancap gas demi menguber waktu yang dipatok oleh dosen penguji. Pasalnya,
kreasi masakannya relatif rumit, mulai pernyiapan pentol bakso yang dibungkus
keju mozzarella hingga pengasapannya.
Belum lagi dirinya juga
harus menyiapkan mie kwee tiauw, kecambah dan sayuran hijau plus kuah baksonya
demi membuat Noodle Cheese Meat Ball Siram Kuah Bakso yang punya citarasa
tinggi, bergizi dan penampilannya ciamik.
Sementara itu, Fandy Indera
mengangkat masakan hasil kreasinya dengan tema Red Soup with Vegetable Meat Ball. Sup merah kreasi Fandy ini isinya
antara lain pentol bakso daging sapi yang dioplos dengan biji jagung manis dan
diperkaya dengan irisan wortel dan onion
(Bawang Bombay).
Terakhir adalah kreasi
masakan Asia dari Yori Adheri yang mengusung tema masakan berjudul Spring Roll Meat Ball Shrimp. Yori
mengkreasi masakan andalannya terinspirasi dari jajanan ala Risoles atau Lumpia
Semarang yang sudah akrab di kalangan masyarakat.
Hanya saja bedanya, Yori
Adheri lebih cerdas mengkreasi isi masakan kreasinya itu dengan memanfaatkan
bahan-bahan berkualitas seperti pentol bakso udang, wortel, bengkuang dan bumbu
jangkep sehingga bercitarasa lezat
dan nikmat saat disantap. Sementara itu untuk membuat kulitnya, ia menyiapkan
bahannya dari roti tawar plus bahan terkait lainnya.
Tampilan masakan hasil
kreasi delapan mahasiswa Advanced
Culinary Class tersebut mendapat apresiasi dari chef Rachma dan chef
Anastasia, setelah mereka berjuang semaksimal mungkin selama 120 menit guna
menyiapkan masakan andalannya masing-masing.
Masakan kreasi mahasiswa itu
kemudian disajikan di meja juri untuk dinilai berdasarkan empat kriteria
penilaian yakni tekstur dan rasa (citarasa), penampilan, kebersihan dan
kreativitas. Ujian praktik masak mahasiswa Advanced
Culinary Class itu juga mendapat perhatian dari chef Yanuar Kadaryanto SE, MM, yang turut icip-icip di Dapur Culinary 2, kemarin.
Secara umum hasil kerja
keras mahasiswa Advanced Culinary Class
dalam membuat masakan hasil kreasi mereka sendiri layak diapresiasi terutama
dari aspek penampilan. Ini merupakan cara untuk membiasakan mahasiswa mengasah
kreativitasnya dengan membuat resep masakan sesuai apa yang telah diajarkan di
kelas.
”Soal citarasanya pun semua
masakan yang dibuat mahasiswa enak rasanya, hanya saja dari aspek teksturnya, masih ada yang perlu
ditingkatkan lagi agar mendekati sempurna,” pungkas chef Rachma sapaan akrab Rachma Nur Devianti STP kepada kru. www.culinarynews.info,
kemarin.
Untuk informasi lebih lanjut
terkait program baru Advanced Culinary Class di Kampus Akpar
Majapahit Surabaya, Jl Raya Jemursari
No. 244 Surabaya, silakan Anda menghubungi Telp. (031) 8433224-25, 8480823, Faksilimi (031) 8432050, BB 2AICE131,
25D164CF, 53B4EFD8, sekarang juga. (ahn)
The effectiveness of IEEE Project Domains depends very much on the situation in which they are applied. In order to further improve IEEE Final Year Project Domains practices we need to explicitly describe and utilise our knowledge about software domains of software engineering Final Year Project Domains for CSE technologies. This paper suggests a modelling formalism for supporting systematic reuse of software engineering technologies during planning of software projects and improvement programmes in Project Centers in Chennai for CSE.
ReplyDeleteSoftware management seeks for decision support to identify technologies like JavaScript that meet best the goals and characteristics of a software project or improvement programme. JavaScript Training in Chennai Accessible experiences and repositories that effectively guide that technology selection are still lacking.
Aim of technology domain analysis is to describe the class of context situations (e.g., kinds of JavaScript software projects) in which a software engineering technology JavaScript Training in Chennai can be applied successfully
Đặt vé tại phòng vé Aivivu, tham khảo
ReplyDeletevé máy bay đi Mỹ giá rẻ 2021
vé máy bay từ mỹ về việt nam hãng eva
vé máy bay khứ hồi từ đức về việt nam
thông tin chuyến bay từ nga về việt nam
lịch bay từ anh về việt nam hôm nay
chuyến bay từ pháp về việt nam
ve may bay chuyen gia sang Viet Nam