KOLABORASI
antara
Tristar Institute dengan Indonesian European University (IEU) akhirnya berbuah
manis, setelah tujuh alumni D3 Akpar Majapahit dinyatakan lulus S1
International Business Management dan yang bersangkutan berhak menyandang gelar
Sarjana Ekonomi (SE) pada prosesi wisuda mahasiswa S1 dan S2 di Pelangi Room
Shangri-La Hotel, Sabtu (04/06/2016).
Tujuh alumni D3 Akpar Majapahit yang lulus S1
International Business Management di IEU adalah Adrianus Tomo Triputro
AMd.Par, SE, Desy Handayani Husnan AMd.Par, SE, Ferdyanto Wijaya AMd.Par, SE, Mike
Cornelia Asmara Kusuma AMd.Par, SE, Oktavia Ayu Rochmawati AMd.Par, SE, Putri
Permatasari Gunawan AMd.Par, SE, dan Yosua Sembiring Meliala AMd.Par, SE.
Di prodi S1 International Business Management IEU,
selain tujuh alumni D3 Akpar Majapahit tersebut masih ada 17 mahasiswa lainnya
yang juga diwisuda. Total 24 mahasiswa S1 International Business Management IEU
ini bersama 12 mahasiswa pascasarjana (S2) jurusan Magister Management (MM) dan
Magister Business Administration (MBA), hadir pada prosesi wisuda bertajuk Education with Honesty & Integrity IEU
Graduation 2016 di Pelangi Room Shangri-La Hotel, akhir pekan lalu.
Keberhasilan tujuh alumni D3 Akpar Majapahit itu
menyelesaikan studi S1 International Business Management di IEU terasa semakin
istimewa dengan hadirnya Direktur Tristar Institute Ir Juwono Saroso MM dan
jajarannya pada acara wisuda tersebut.
Ir Juwono Saroso MM di dampingi Wakil Direktur
Tristar Institute Drs Andrian L. Bandono, MBA, Kepala Humas dan Marketing
Tristar Institute Hendrik Adrianus SE, M.Par, Farah Fina SE., dan dua orang
dari tim Multimedia.
Menyikapi keberhasilan alumni D3 Akpar Majapahit, Ir
Juwono Saroso MM, yang juga Direktur Akpar Majapahit, memberikan apresiasi tinggi
atas sukses mantan anak didiknya yang telah meraih jenjang pendidikan lebih
tinggi, dari lulusan D3 sekarang berhasil menyelesaikan studi S1, dari dua
lembaga pendidikan yang berbeda.
”Saya salut atas prestasi belajar Anda di prodi S1
International Business Management IEU. Dengan berbekal ilmu International
Business Management yang mumpuni, Anda punya gambaran utuh bagaimana mengimplementasikannya
ketika memulai bisnis yang benar dan berdaya saing di pasar global,” kata
Juwono Saroso kepada kru www.culinarynews.info.
Kolaborasi Tristar Institute dengan IEU yang
berlangsung hampir dua tahun terakhir ini menitikberatkan pada penyelenggaraan
prodi S1 International Culinary Business. Saat ini prodi baru tersebut sudah
menjaring puluhan mahasiswa baru untuk dididik menjadi calon chef yang bertaraf internasional.
Sementara itu, wisuda mahasiswa S1 dan S2 IEU yang
dihelat hari Sabtu (04/06/2016) lalu, dipimpin langsung oleh Ketua IEU Dr
Haryati Setyorini MM, MBA dan segenap jajaran anggota senat IEU. Prosesi wisuda
itu selain dihadiri sejumlah tamu/undangan VIP, juga dihadiri para orang tua
mahasiswa dan civitas akademika IEU.
Dalam sambutannya, Dr Haryati Setyorini MM, MBA
mengajak seluruh wisudawan dan alumni untuk berfikir global dalam menyikapi
dinamika perekonomian nasional dan regional dewasa ini. Pasalnya, dampak
globalisasi saat ini sudah bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia baik di
perkotaan maupun pedesaan hingga pelosok Tanah Air.
Dampak pasar bebas bukan lagi bahan pembicaraan di
tataran akademik, tetapi sudah merambah ke sendi-sendi perekonomian rakyat
bahkan kehidupan keluarga. Apalagi kini sudah didukung oleh teknologi informasi
yang sudah akrab di masyarakat, sehingga produk-produk global pun bisa diakses
dengan mudah via media sosial. ”Begitu juga produk-produk unggulan Indonesia
juga dengan gampang bisa Anda cari lewat layanan jejaring sosial,” tandas
wanita berhijab ini.
Hal senada juga disampaikan Ketua Kadin Inggris-Indonesia,
Yusuf Agung, dalam pidato ilmiahnya di hadapan wisudawan dan undangan yang
hadir di acara tersebut. Menurut Yusuf Agung, geliat perekonomian global dewasa
ini tidak lepas dari pesatnya perekonomian China, India dan negara-negara di
kawasan Asia Tenggara yang cukup mengesankan akhir-akhir ini.
”Negara maju seperti Jepang, Amerika dan Eropa
menjadikan China, India dan negara anggota ASEAN –Indonesia, Singapura,
Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Myanmar, Laos dan Kamboja-- menjadi
partner strategis yang sangat diperhitungkan belakangan ini, karena pertumbuhan
ekonominya cukup signifikan dengan motor utamanya adalah Singapura dan China,”
pungkasnya. (ahn)
No comments:
Post a Comment