Bermodal Urunan, Mahasiswa D3 Prodi Perhotelan Akpar Majapahit Konsentrasi Culinary Kelas Siang, Jajakan Nasi Campur di Taman Bungkul
PADA hari
Minggu (22/01/2017) pagi, 10 mahasiswa D3 Prodi Perhotelan Akpar Majapahit
Konsentrasi Culinary Kelas Siang, praktik entrepreneurship (kewirausahaan) dengan menjajakan nasi campur
dalam kemasan di Taman Bungkul. Dengan di dampingi Dosen Entrepreneurship Akpar Majapahit R. Paulus W. Soetrisno M.Par.
10
orang mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah Azarya Rijadi, Cherry Mas Aldev Avian,
Excel Bayu, Christy Malelak, Eric Triyono, Galuh Rizky, Rizka Fahira, Rona
Putri Adelia, Stevens Leopard dan William Sie.
Untuk
mengaplikasikan mata kuliah Entrepreneurship
yang diajarkan di bangku kuliah, mereka sepakat urunan Rp 50 ribuan per orang, sehingga terkumpul modal Rp 500
ribu. Dengan modal sebesar itu, mereka belanjakan beras, daging ayam, telur,
tempe dan anekan bumbu untuk membuat nasi campur dalam kemasan sterroform.
Untuk
mengolah bahan-bahan itu menjadi masakan yang siap jual, maka dibentuklah tim
kecil yang terdiri dari Excel Bayu, Azarya dan Cherry memasak di rumah Excel
Bayu, kawasan Kalijudan Surabaya. Untuk
memuluskan pekerjaan di dapur, mereka sudah prepare
sejak H-1, Sabtu (21/01/2017) malam dan memasaknya pada Minggu (22/01/2017)
pagi, tepatnya menjelang Subuh.
Nasi
campur dalam kemasan sterrofoam yang
dibuat mahasiswa itu terdiri dari nasi putih, daging ayam suwir, telur dadar
diiris kecil-kecil, sambal goreng tempe dan sambal terasi. Dari satu resep
masak nasi campur tersebut jadi 30-an paket. Harga nasi campur dibandrol Rp 10
ribu per paketnya.
Sekitar
pukul 06.30, tim kecil itu sudah meluncur ke arah Taman Bungkul, sedangkan
tujuh rekannya yang lain sudah menunggu di sana bersama dosen pembimbing R.
Paulus W. Soetrisno. Perjalanan ke Taman Bungkul dari Kalijudan sekitarn 30
menitan.
Setelah
di-briefing oleh dosen pembimbing, 10
mahasiswa D3 Prodi Perhotelan Akpar Majapahit itu dibagi dua kelompok
masing-masing beranggotakan lima orang, mulai terjun ke lapangan untuk
menjajakan 30 paket nasi campur hasil kreasinya kepada pengunjung Taman
Bungkul.
Tantangan
yang dihadapi mahasiswa Akpar Majapahit ini tidak ringan karena mereka harus
bersaing ketat dengan puluhan pedagang kaki lima (PKL). Para PKL itu juga
antusias menjajakan dagangannya masing-masing kepada ratusan pengunjung yang
memadati area Taman Bungkul dan sekitarnya.
”Saya
tidak menyangka kalau upaya menjajakan nasi campur dalam kemasan itu mudah. Ada
seni tersendiri untuk meyakinkan calon konsumen sebelum mereka jadi beli,” kata
Excel Bayu kepada kru www.culinarynews.info, di sela
menjajakan nasi campur kepada pengunjung Taman Bungkul, kemarin pagi.
Mengingat
makanan yang ditawarkan kepada pengunjung Taman Bungkul beraneka ragam, tentun
tidak mudah bagi dirinya dan teman-teman mahasiswa dari Akpar Majapahit menjual
nasi campur dalam kemasan sterrofoam
ini. Pasalnya, pengunjung Taman Bungkul punya banyak pilihan sebelum memutuskan
beli.
Di
area Taman Bungkul, ada puluhan PKL yang menjajakan aneka makanan mulai bakso
sampai soto, dari pisang goreng sampai cireng, dari nasi campur sampai kue
lumpur, es teh sampai teh botol. Mereka berbaur dengan pengunjung Taman Bungkul
yang menikmati acara Car Free Day
(CFD) demi mengais rejeki yang berkah.
Syukurlah,
setelah kedua tim berpayah-payah di tengah kerumunan pengunjung Taman Bungkul,
dari 30 paket nasi campur, ternyata laku 19 paket atau sekitar 70 persenan dalam
waktu satu jam. ”Saya kira langkah awal ini surprise
lah..,” terang Cherry dan Azarya sumringah ketika mendampingi Excel Bayu di
Taman Bungkul.
Setelah
ini, mereka akan melangkah lebih jauh dengan menyiapkan masakan lain yang
disuka konsumen. Sementara itu, jika ada konsumen yang berminat terhadap nasi
campur atau aneka masakan yang lain hasil kreasi mahasiswa Akpar Majapahit, Anda
bisa memesan lewat layanan ID Line: galuhrizkypratama dan ronadd.
Anda
tertarik aneka kegiatan mahasiswa dan ingin menjadi bagian dari civitas
akademika Akpar Majapahit, silakan datang langsung ke Kampus Akpar Majapahit Jl Raya Jemursari 244
Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, sekarang juga. (ahn)
The effectiveness of IEEE Project Domains depends very much on the situation in which they are applied. In order to further improve IEEE Final Year Project Domains practices we need to explicitly describe and utilise our knowledge about software domains of software engineering Final Year Project Domains for CSE technologies. This paper suggests a modelling formalism for supporting systematic reuse of software engineering technologies during planning of software projects and improvement programmes in Project Centers in Chennai for CSE.
ReplyDeleteSoftware management seeks for decision support to identify technologies like JavaScript that meet best the goals and characteristics of a software project or improvement programme. JavaScript Training in Chennai Accessible experiences and repositories that effectively guide that technology selection are still lacking.
Aim of technology domain analysis is to describe the class of context situations (e.g., kinds of JavaScript software projects) in which a software engineering technology JavaScript Training in Chennai can be applied successfully
Aivivu đại lý vé máy bay, tham khảo
ReplyDeletegiá vé máy bay đi Mỹ khứ hồi
chuyến bay thẳng từ mỹ về việt nam
khi nào có chuyến bay từ đức về việt nam
vé máy bay từ nga về tphcm
chuyến bay từ anh về việt nam
chuyến bay từ pháp về việt nam
chuyen bay chuyen gia trung quoc