Mahasiswa Akpar Majapahit Sukses Kreasikan Masakan Eropa dengan Teknik Molecular Gastronomy
Selama pembelajaran maupun ujian praktik masak di Laboratorium Praktik Culinary 2 lantai 3 Gedung Graha Tristar Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya, mahasiswa Advanced Culinary Class mendapat bimbingan langsung dari Chef Adeline Nadya Daniel yang mengajarkan mata kuliah Molecular Gastronomy.
Selama mengikuti mata kuliah Molecular Gastronomy, sembilan orang mahasiswa Advanded Culinary Class diajarkan teori dan teknik memasak –16 menu makanan Eropa— untuk di-gastronomy-kan oleh Chef Della, sapaan akrab Adeline Nadya Daniel.
Setelah belajar teori dan teknik memasak makanan Eropa untuk di-gastronomy-kan oleh dosen pembimbing,dan pada akhir perkuliahan, mahasiswa Advanced Culinary Class yang terdiri dari Marco Guilliniano, Lia Emanuela A., Angelina Xaverin, Yori Yonathan, Stevanus Adi P.S., Edwin Teguh P., Charolin Johanes, Tommy dan Yory, diharuskan membuat food creation.
Pada pertemuan hari kelima (Selasa, 10/6/2016), mahasiswa diajarkan membuat menu makanan Devilled Egg dan Club Sandwich, sedangkan pada tatap muka hari keenam (Rabu, 11/5/2016) mahasiswa belajar membuat Arancini with Tomato Powder dan Pasta Ragout.
Sementara itu pada tatap muka hari ketujuh (Kamis, 12/5/2016), Chef Adelina Nadya Daniel mengajarkan cara membuat Meat Fruit dan Ratatouille, sedangkan pertemuan hari terakhir (Jumat, 13/5/2016), sebelum ujian praktik selama dua hari pada Senin (16/5/2016) dan Selasa (17/5/2016), mahasiswa masih dibekali dengan pengetahuan membuat Smoke ”Raw” Salmon with Tomato Barbeque Sauce dan Tomato Platter.
Pada ujian memasak dengan sentuhan teknik molecular gastronomy kali ini, tujuh dari sembilan mahasiswa Advanced Culinary Class, boleh mengusung peralatan canggih seperti Sousvide, Induction Cooker, tabung Nitrogen cair, Soda Siphon, Cream Charger, Vacuum Packaging Machine, Smooking Gun saat ujian praktik.
Marco Guilliano, misalnya, mahasiswa Advanced Culinary Class ini membuat kreasi masakan Mummy (Beef) Sandwich, yang diolah dengan teknik molecular gastronomy sehingga penampilannya seperti steak lengkap dengan bumbu yang telah ditata cantik di atas piring (di-plating). Namun rasa isinya tak berubah seperti sandwich original yang berisi roti, keju dan sayuran kemudian dibalut dengan irisan tipis daging sapi panggang. Untuk membuat saosnya sendiri disajikan dengan teknik spheres.
Sedangkan Lia Emanuela membuat Chicken Normandi. Setelah diproses dengan sentuhan teknik molecular gastronomy, citarasa daging ayam yang dipotong kotak-kotak kecil itu tetap seperti salad daging ayam tetapi penampilan bumbu saosnya sudah berbeda sama sekali setelah mendapat sentuhan teknik spheres.
Stefanus Adi, antusias membuat Sous Vide Steak, dalam ujian praktik mata kuliah Molecular Gastronomy. Untuk memasak steak daging sapi (tenderloin), ia memanfaatkan alat canggih Sous Vide untuk mengempukkan daging yang masih terbungkus vakum plastik.
Sedangkan Edwin Teguh dalam ujian praktik kemarin, memanfaatkan nitrogen cair untuk memberikan sensasi dingin pada masakan hasil kreasinya, yakni Chicken Salad. Saat mem-plating salad daging ayam dia juga mempercantik penampilan dengan sentuhan caviar (bentuknya seperti mutiara) untuk membuat saosnya.
Sementara itu, Charolin Johanes menyajikan resep andalannya yakni Tuna Canafe yang mendapat sentuhan caviar sehingga food creation-nya penampilannya cantik dan rasanya membuat lidah bergoyang. Tuna Canafe kreasi tangan trampil Charolin ini terdiri dari roti tawar yang dipanggang, daging tuna, kemudian diguyur salad dan dihias dengan caviar berupa butiran (bola-bola kecil) seperti mutiara berwarna merah.
Bagi para koki atau juru masak (chef), pengetahuan akan gastronomi molekuler membuat mereka dapat mengeksplorasi lebih jauh dunia kuliner secara ilmiah yang nantinya dapat diterapkan salah satunya sebagai seni memasak molekuler. Sehingga, teknologi ataupun hidangan baru yang menarik dapat tercipta. Sementara bagi para konsumen diharapkan mendapat kejutan dan kepuasan ketika menikmati sajian makanan yang sehat, lezat, menarik dan penuh sensasi.
Natrium alginate yang
berasal dari rumput laut dan CaCl2, berperan sebagai membrane buatan yang
melapisi suatu bahan sehingga dapat dibentuk menjadi bola. Selain itu terdapat
pula es krim instan menggunakan nitrogen cair. Selain contoh-contoh tersebut,
masih banyak lagi hidangan lainnya yang menggunakan prinsip molekuler seperti
Parmesan Spaghetti yakni spaghetti agar-agar dengan parmesan dan Frappuccino
dengan karagenan.
Anda tertarik untuk dididik
menjadi chef yang andal membuat aneka masakan dengan sentuhan teknik molecular
gastronomy, silakan menghubungi Tim
Marketing Akpar Majapahit Jl
Jemursari 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, sekarang juga. (ahn)
No comments:
Post a Comment