Eksotika Pendidikan ‘Akademi Pariwisata Majapahit’ – Mojokerto (3)

Pendopo Bangsal Sitihinggil

Kenali Budaya Lewat Miniatur 

Kemewahan apalagi yang bi­sa ditemui di kampus ‘Akademi Pariwisata Majapahit’ Mojokerto kali ini? Sebagai pengingat Maja­pahit merupakan salah satu kera­jaan Maritim terbesar di dunia de­ngan penguasaan sistem na­vi­gasi yang menunjukkan ting­ginya peradaban pada saat itu se­bagai wilayah “Nusantara”. S­ebagai bangsa agraris, Indonesia terkenal dengan budaya maritim yang besar dan kuat pengaruhnya di dunia.
Sebagai implikasi terhadap pendidikan, di Akpar Majapahit juga mengenalkan budaya bangsa lewat beragam miniatur. Bersama Bapak Winarno selaku staff khu­sus di Akademi Pariwisata Ma­japahit Mojokerto berkeliling taman mini sambil berbagi cerita akan budaya Majapahit. Nah, apa saja itu:

Musium
Berupa bangunan musium yang dalam fisiknya berisi sarana prasarana transportasi jaman Majapahit seperti pedati yang ditarik oleh kerbau dan lembu, ada dokar, bendi dan kereta roda empat yang ditarik  oleh kuda serta sepeda angin.

Laboratorium
Berupa bangunan yang berisi alat-alat permainan anak-anak, re­maja, pemuda yang berupa per­mainan kelereng, dakon, kasti, yoyo, dadu, remi, catur, mata uang kuno, dll. Tak hanya itu di dalam juga berisi sarana alat-alat pertanian, seperti:
•    Alat-alat bertani:  Lesoh, lum­pang, ilir, tenggok, dll.
•    Alat penangkap ikan: Jamprok, susuk, wuwu, pancing, dll.
•    Alat-alat bertani di sawah: Bajak, luku, garu, cangkul, arit, dll
•    Alat-alat dapur kuno: Keramik kuno, gentong kuno, tempat jamu kuno, mangkuk kuno, dll.
•    Patung kuno: Patung ayam jago kuno, dll.

Kolam Segaran
Untuk kelengkapan musium dan laboratorium tersebut agar menjadi lokasi yang ramah ling­kungan dan bebas polusi, maka dilengkapi dengan sebuah kolam segaran yang bentuk fisiknya be­risi, tanaman air, berbagai macam ikan serta tanaman hias. Ada juga pohon Mojo yang terkenal di ja­man Mojopahit yang menghiasi taman dikampus ini.

Pendopo Bangsal Sitihinggil
Berupa bangunan Bangsal se­­bagai bangunan utama yang difungsikan sebagai balai per­temuan-pertemuan yang besifat umum.