Graha Tristar

D3 MANAJEMEN PERHOTELAN DAN PARIWISATA

D3 PERHOTELAN SPESIALISASI F&B PRODUCT

D3 PERHOTELAN SPESIALISASI F&B PRODUCT

THCP JOURNAL

Mahasiswa D3 Perhotelan Akpar Majapahit Ujian Praktik Etika Profesi Perhotelan

Dibimbing Dewi Mariyanah M.Par., Dosen Etika Profesi Perhotelan

SEBANYAK 14 orang mahasiswa D3 Prodi Perhotelan Akpar Majapahit Semester III  mengikuti ujian praktik Etika Profesi Perhotelan yang diasuh oleh Dewi Mariyanah M.Par, di di Kampus Akpar Majapahit, Lantai 4 Gedung Graha Tristar, Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya, Selasa (24/01/2016) siang.

 Dalam ujian praktik tersebut, mahasiswa dibagi dua kelompok. Kelompok 1, terdiri dari Rizki Alfianto, Glenn Chaniago, Muhammad Sulthon, Nur Sakinah S., Angela Merici Intan dan Levin Sugianto.

Anggota kelompok 1 melakukan simulasi aktivitas di sebuah rumah makan bernama Prima Rasa Resto, dengan memainkan perannya masing-masing, Rizki (Supervisor Resto), Glenn dan Sulthon (Waiters), Nur Sakinah (Cashier), sedangkan Angel dan Levin (Guest Resto).

Sebagai tamu Prima Rasa Resto, kedatangan Angel dan Levin, kemarin siang, disambut Glenn dan Sulthon. Sambil berbasa basi sejenak, kedua tamu itu kemudian memesan menu lunch berupa ayam bakar, nasi cap cay, sup asparagus, green tea ice dan avocado juice, setelah sebelumnya mereka meminta buku daftar menu di Prima Rasa Resto.

Setelah menunggu beberapa saat, pesanan pun datang dengan diantarkan oleh waiters ke meja yang ditempati Angel dan Levin. Angel menikmati menu kesukaannya, ayam bakar + nasi putih dan green tea ice. Tak dinyana ketika mencicipi minuman itu, Angel kaget karena rasanya manis banget, sedangkan ayam bakarnya kepedasan. Komplain pun dilayangkan Angel kepada pihak resto.

Tidak hanya Angel yang kecewa, Levin pun  juga terkejut dengan cita rasa sup asparagus yang dipesannya itu karena rasanya keasinan. Syukurlah, pesanannya yang lain, yakni cap cay + nasi putih dan avocado juice-nya rasanya sudah pas.Kedua tamu resto itu pun mengajukan komplain kepada Sulthon, waiters Prima Rasa Resto.

Sulthon minta maaf jika ada minuman yang dipesan rasanya kemanisan, begitu juga makanan yang dipesan rasanya kepedasan dan keasinan. Permintaan maaf dari waiters restoran itu belum cukup memuaskan Angel dan Levin.

Kedua tamu resto itu kemudian menumpahkan kekesalannya kepada Rizki Alfianto, atasan Glenn dan Sulthon, yang saat itu mencoba menengahi keluhan mereka. Rizki pun kembali meminta maaf atas ketidaknyamanan kedua tamunya itu setelah memesan makanan dan minuman di Prima Rasa Resto. Dan, mengharapkan kedua tamunya itu tidak kapok untuk datang lagi ke resto ini dilain waktu.

Namun Angel dan Levin tidak bisa menerima penjelasan Rizki, sekalipun pihak resto sudah meminta maaf. Kekesalan tamu resto itu kembali ditumpahkan kepada, Nur Sakinah, cashier resto, saat mereka tahu besaran nilai tagihan dari pemesanan menu makan siang kemarin.

”Masa, makanan yang saya pesan sudah keasinan dan kepedasan, sementara minumannya juga kemanisan, saya harus bayar Rp 400 ribu.  Tolong ya.., keluhan ini diperhatikan manajemen, kalau tidak ingin resto ini kehilangan tamu dan pelanggan,” kata Levin di dampingi Angel Intan seraya melunasi tagihan makan siang kepada cashier Prima Rasa Resto. 

Giliran yang tampil selanjutnya adalah kelompok 2. Kelompok ini beranggotakan Valentina Febricha, Dinda Debby Natalia, Rochim, Chorina Olga, Kokoh Fitri Hariyanto, R. Nadhif Febrian Yudhistira, Regita Klara Kinanti dan Fikri Haekal.

Masing-masing personel memainkan  peranannya sesuai job desk-yang disepakati sebelum tampil di hadapan dosen penguji. Misalnya, Valentina dan Dinda memosisikan diri sebagai petugas Front Office (FO) Majapahit Hotel, Kokoh (Bell Boy), Rochim dan Chorina Olga (Housekeeper), Nadhif Febrian (Manager Hotel), sementara itu Regita dan Fikri (Guest Hotel).

Siang itu, Regita dan Fikri (pasangan suami istri) datang ke Majapahit Hotel untuk memastikan bahwa kamar yang telah dipesan sebelumnya via telpon kepada petugas reservasi hotel sudah tersedia. Di lobi hotel, Regita dan Fikri disambut Valentina dan Dinda yang bertugas di FO.

Kepada Valentina, kedua tamunya itu menanyakan kamar hotel yang dipesan via telpon tempo hari sudah ready? ”Oke… pak, sebentar saya cek dulu di reservasi hotel kami,” jawab Valentina kepada tamunya, kemarin siang.

”Betul pak, bapak dan ibu telah memesan deluxe room di Majapahit Hotel. Tapi, kamar saat ini masih dibersihkan oleh housekeeping kami, karena ditempati rombongan tamu hotel lainnya yang saja barusan check out,” ujar Valentina di dampingi Dinda di meja FO.

Setelah ditunggu sekian lama, ternyata kamar hotel deluxe room yang dijanjikan tidak kunjung didapatkan. Tamu itu kembali menanyakan kepada petugas FO. Oleh petugas FO tamu hotel ini kembali diminta sabar menunggu karena kamar masih dibersihhan. Valentina pun menghubungi Chorina dan Rochim, housekeeping Majapahit Hotel, untuk memastikan kamar  tersebut sudah siap.


Setelah bersabar menunggu kepastiannya, kedua tamu hotel itu mendapat kepastian bahwa deluxe room yang dipesan masih ditempati orang lain. Tentu saja, Regita dan Fikri mencak-mencak di hadapan petugas FO maupun housekeeper hotel berbintang tiga tersebut.

Fikri minta pertanggung jawaban pihak manajemen hotel atas kesalahan yang tidak dia lakukan dan meminta dipertemukan dengan Manager Hotel, yang diperankan Nadhif Febrian. Dengan senyum khasnya, Nadhif meminta maaf pada tamunya itu dan memberi solusi kamar yang dipesan sebelumnya ditukar dengan kamar lain yang kelasnya lebih tinggi yakni Executive Room, namun bayar kamarnya senilai tarif Deluxe Room.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Setelah berunding dengan istrinya, Fikri pun oke-oke saja atas penawaran baik tersebut. Namun, kedua tamu itu kembali diminta menunggu sejenak di lobi hotel, karena kamar hotel yang dimaksud, katanya, juga sedang dibersihkan oleh kru housekeeping. Setelah diinformasikan kamar sudah siap, Regita dan Fikri menerima kunci kamar electric dari pihak FO hotel.

Dengan diantar Kokoh, bell boy merangkap room boy Majapahit Hotel, Regita dan Fikri pun dipersilakan masuk ke kamar hotel, setelah dipastikan kamar tersebut sudah siap ditempati tamunya. Begitu masuk kamar yang dijanjikan pihak hotel, ternyata tempat sampah penuh berisi kotoran dan belum dibersihkan oleh housekeeper hotel.

Betapa dongkolnya pasangan suami istri ini atas ketidaknyamanan pelayanan di hotel tersebut. ”Hotel macam apa ini koq kamar masih berantakan dan kotor begini, saya dan istri disuruh masuk,” keluh Fikri kepada Rochim, housekeeper hotel yang bergegas mengambil sampah dari tempatnya seraya meminta maaf kepada tamunya tersebut.
Usai praktik simulasi dalam ujian Etika Profesi Perhotelan yang ditampilkan kelompok 1 dan kelompok 2 mengundang applaus dari Dewi Mariyanah M.Par., Dosen Penguji maupun kru www.culinarynews.info yang meliput kegiatan tersebut, kemarin siang, mengingat fenomena seperti ini sering ditemukan dalam bisnis industri jasa perhotelan dan pariwisata yang mengutamakan pelayanan kepada tamu.

Nah, Anda tertarik dengan aneka kegiatan mahasiswa di kampus Akpar Majapahit, Anda ingin menjadi bagian dari civitas akademika Akpar Majapahit, silakan menghubungi Divisi Marketing Akpar Majapahit Jl Raya Jemursari No. 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, 8480821-22, sekarang juga. (ahn)

1 comment:

Entri Populer